Blog Berisi tentang info kesehatan , berita kesehatan dan tips kesehatan.

Rabu, 15 Januari 2014

Marah Membuat Anda Lebih Susah Sembuh dari Penyakit

Ada pepatah mengatakan bahwa Tertawa adalah obat yang baik, sedangkan Amarah adalah sumbernya penyakit / dapat mendatangkan penyakit.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa mereka yang cenderung sering mengeluarkan amarahnya dapat menyebabkan cedera sembuh lebih lama
Marah Membuat Anda Lebih Susah Sembuh dari Penyakit
Dari penelitian yang pernah di publikasikan oleh Brain Behaviour Immunity, menunjukkan bahwa betapa amarah sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan organ tubuh,Riset yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Ohio ini merupakan yang pertama guna mengukur secara langsung efek dari amarah terhadap penyembuhan.

Dalam risetnya, para peneliti melibatkan 98 orang peserta yang diberi luka kecil pada lengan. Para peserta dipantau selama delapan hari dan dilihat seberapa cepat luka pada lengan tersebut sembuh dengan sendirinya.

Sebelumnya, peserta harus melewati rangkaian psikotes untuk mengetahui seberapa mudah mereka sering merasakan atau meluapkan amarah.Lalu para peneliti me-rangking berdasarkan "skala amarah" yang sering terjadi.Bagi peserta yang mengkonsumsi obat-obat tertentu , merokok , minum kopi/kafein dalam jumlah banyak di coret dari daftar penelitian.Hal itu juga termasuk bagi peserta yang mempunyai berat badan exstrem (kurus ataupun gemuk).

Penelitian membuahkan hasil yang jelas , mereka yang cenderung mengeluarkan amarah empat kali lebih lama dalam sembuh atau membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk pulih dibanding mereka yang dapat mengendalikan amarah yang lebih redam.

Namun, para peneliti terkejut ketika menemukan kemarahan juga memiliki semacam nuansa.Peserta yang digambarkan menunjukkan sikap “anger out” (ledakan dari agresi biasa) atau “anger in” (kemarahan yang diluapkan secara tak sadar) sembuh hampir lebih cepat dari mereka yang di kategori memiliki intensitas kemarahan yang rendah.Tetapi mereka yang telah mencoba, tetapi gagal untuk mempertahankan perasaan amarahnya butuh waktu yang lebih lama untuk sembuh dari penyakit.

Peneliti juga mengindikasikan, kadar tinggi kortisol tampaknya dapat menurunkan produksi dari 2 jenis protein sitokin yang berperan penting dalam proses pemulihan luka. Sitokin adalah protein yang dilepaskan oleh sel-sel kekebalan tubuh. Protein ini berfungsi memperluas sistem kekebalan tubuh.

“Kemampuan dalam mengendalikan ekspresi kemarahan seseorang berkaitan secara klinis dengan dampak penyembuhan luka,” ungkap Jean-Philippe Gouin, psikolog dari Universitas Ohio, dalam kesimpulannya.

Riset mendapat laporan bahwa terapi mengendalikan amarah dapat membantu pasien yang melakukan pembedahan agar penyembuhan luka lebih cepat.

Itu saja ulasan sedikit mengenai Marah Membuat Anda Lebih Susah Sembuh dari Penyakit jadi apakah anda masih suka meluapkan amarah ? , ulasan ini saya ambil dari healthy kompas

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Marah Membuat Anda Lebih Susah Sembuh dari Penyakit

0 comments:

Posting Komentar